Berikut modus yg selalu dilakukan oleh "oknum samsat":
- Subyek pajak datang ke loket tdk sesuai urutan, dipastikan akan jadi mangsa dgn alasan "tdk sesuai prosedur" jd musti bayar lebih.
- Subyek pajak sdh mengikuti prosedur, tp oknum samsat sengaja menjebak dgn memanfaatkan kebegoan subyek pajak, berikut skenarionya:
- Subyek pajak menyetorkan fotocopy STNK dan KTP ke Loket Pendaftaran.
- Beberapa saat kemudian ada staf di Loket sebelah (tanpa label) yg memanggil dan meminta bayaran pajak "melebihi nilai yg tertera pada lembar pajak kendaraan", digambar yg sy lampirkan tertera 155rb. nah tadi sy ditagih sejumlah 185rb, hmm...lumayankan 30rb/orang
- Jika Anda membayarnya maka selanjutnya oknum samsat tadi yg akan mengurus segalanya.
Karena sy sdh tahu triknya, maka yg sy bayar sama sprt yg tertera pada
lembar pajak, dan tahu gak? cuman butuh waktu antara 15-30 menit saja
proses pengurusan pajak selesai
Triknya mudah saja, yaitu ikuti prosedur dan jika pada tahap Loket Pendaftaran Anda dimintai uang lebih dari yg tertera di lembar pajak, jawab saja "dari awal sy selalu bayar sesuai yg tertera pada lembar pajak", kalo oknum samsat tsb ngeyel dan bnyk alasan (tp sy jamin tdk aksn ngeyel, biasanya pura2 ngecek nilai pajak utk berdalih bahwa ia salah lihat nilai pajak), minta kwitansi dgn nama dan tanda tangan penerima serta utk pembayaran apa sbg pegangan kita utk dilaporkan ke atasannya
Note:
Triknya mudah saja, yaitu ikuti prosedur dan jika pada tahap Loket Pendaftaran Anda dimintai uang lebih dari yg tertera di lembar pajak, jawab saja "dari awal sy selalu bayar sesuai yg tertera pada lembar pajak", kalo oknum samsat tsb ngeyel dan bnyk alasan (tp sy jamin tdk aksn ngeyel, biasanya pura2 ngecek nilai pajak utk berdalih bahwa ia salah lihat nilai pajak), minta kwitansi dgn nama dan tanda tangan penerima serta utk pembayaran apa sbg pegangan kita utk dilaporkan ke atasannya
Note:
Kegiatan sprt ini sdh menjadi rahasia umum dan mereka didalam internal samsat sdh saling tahu jadi tdk akan ada yg menegur ketika ada rekan mereka yg melakukan pungliSumber : Robi Kasamuddin
